Friday, October 28, 2016

9 Tipe Guru Seperti Ini yang Dibutuhkan Indonesia



Tipspendidikan.site - Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir seseorang dan guru mempunyai andil besar di dalam membangun sebuah generasi. Semakin banyak tantangan yang dihadapi dan persoalan-persoalan yang perlu segera ditemukan jalan keluarnya. Menuntut guru untuk menciptakan golongan manusia penemu solusi bukan sebaliknya pembuat masalah.





9 Tipe Guru Seperti Ini

Guru yang Penting Ada di Sekolah, Tidur pun Boleh





Guru yang Penting Ada di Sekolah, Tidur pun Boleh

Tipspendidikan.site - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan guru berada di sekolah selama 8 jam mulai 2017. Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy mengatakan, 8 jam di sekolah tidak berarti terus memberikan materi, namun melakukan kegiatan lain seperti membimbing melakukan extra dan kegiatan lain. Jadi sekarang guru 40

Cara Pemasangan Atribut (Tanda Pengenal) Pramuka Penggalang



Tipspendidikan.site - Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Warna Seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang Indonesia ketika masa perang kemerdekaan. Seragam pramuka tersebut memiliki beberapa kelengkapan (atribut) yang lain, diantaranya tanda tutup kepala,

Cara Mudah dan Cepat Mempelajari Smaphore Terbaru





Cara Mudah dan Cepat Mempelajari Smaphore Terbaru

1. Pengertian Smaphore



Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore.Bendera yang

Sunday, October 23, 2016

Madrasah Diniyah



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan meupakan kunci sekaligus pembuka bagi perkembangan suatu bangsa, pendidikan yang maju dan kuat akan mempercepat terjadinya perubahan social.  Namun jika sebaliknya pendidikan suatu bangsa mengalami kemunduran maka sudah dipastikan akan kontra produktif terhadap jalannya proses perubahan social suatu bangsa dan justru akan menimbulkan ketidak harmonisan tatanan social.
Dampak globalisasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang mau tak mau telah memberi pengaruh dan merubah peradaban dunia. Demikian pula keterbukaan terhadap arus informasi yang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan telah memberikan dampak terhadap lingkungan, begitu mudahnya terakses dan dikomsumsi oleh masyarakat kita. Kecenderungan seperti itu harus diantisipasi oleh dunia pendidikan terutama madrasah diniayah, jika ingin menempatkan pendidikan pada visi sebagai agen pembangunan dan perkembangan yang tidak ketingalan zaman.
Dalam konteks ini pendidikan seperti yang dinyatakan oleh Amir Faisal, pendidikan harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang tidak sekedar menerima arus informasi global, tetapi harus memberikan bekal kepada mereka agar dapat mengolah, menyesuaikan, dan mengembangkan apa yang ditrima melalui arus informasi itu, yaitu manusia yang kreatif dan produktif. Manusia yang kreatif dan produktif inilah yang menurut Mochtar Buchori yang harus dijadikan visi pendidikan termasuk pendidikan Islam karena manusia yang demikianlah yang didambakan kehadiranya baik secara individual, social maupun nasional. Dan disinilah madrasah diniyah harus mampu mencetak manusia-manusia yang kretaif dan produktif yang mampu memberikan warna dalam masyarakatnya, serta tidak ikut terbawa oleh arus global tapi mampu mengambil kemanfatan untuk dirinya dan orang lain.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah madrasah?
2.      apa pengertian madrasah diniyah?
3.      Bagaimana sejarah perkembangan madrasah diniyah di Indonesia?
4.      Bagaimana tingkatan dalam madrasah diniyah?
5.      Bagaimana potensi dan kelebihan madrasah diniyah?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui sejarah madrasah.
2.      Untuk mengetahui pengertian madrasah diniyah.
3.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan madrasah diniyah di Indonesia.
4.      Untuk mengetahui tingkatan dalam madrasah diniyah.
5.      Untuk mengetahui potensi dan kelebihan madrasah diniyah.
D.    Manfaaat Penulisan
Dapat menambah wawasan kita dalam bidang ilmu pemikiran pendidikan islam khususnya dalam hal madrasah diniyah.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Madrasah
Madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam bentuk pendidikan formal sudah dikenal sejak awal abad ke-11 atau 12 M, atau abad ke 5-6 H, yaitu sejak dikenal adanya Madrasah Nidzamiyah yang didirikan di Baghdad oleh Nizam Al-Mulk, seorang wazir dari Dinasti Saljuk. Pendirian Madarasah ini telah memperkaya khasanah lembaga pendidikan dilingkungan masyarakat Islam, karena pada masa sebelumnya masyarakat Islam hanya mengenal pendidikan tradisional yang diselenggarakan di masjid-masjid dan dar al-khuttab. Di Timur Tengah institusi madrasah berkembang untuk menyelenggarakan pendidikan keislaman tingkat lanjut (advance/tinggi), yaitu melayani mereka yang masih haus ilmu sesudah sekian lama menimbanya dengan belajar di masjid-masjid dan/atau dar al-khuttab. Dengan demikian, pertumbuhan madrasah sepenuhnya merupakan perkembangan lanjut dan alamiah dari dinamika internal yang tumbuh dari dalam masyarakat Islam sendiri.
di Indonesia, keadaan tidak demikian. Madrasah merupakan fenomena modern yang muncul pada awal abad ke-20. Berbeda dengan di timur Tengah di mana madrasah adalah lembaga pendidikan yang memberikan pelajaran ilmu agama tingkat lanjut, sebutan madrasah di Indonesia mengacu kepada lembaga pendidikan yang memberikan pelajaran agama Islam tingkat rendah dan menengah. perkembangannya diperkirakan lebih merupakan reaksi terhadap faktor-faktor yang berkembang dari luar lembaga pendidikan yang secara tradisional sudah ada, terutama munculnya pendidikan modern Barat. Dengan perkataan lain, tumbuhnya madrasah di Indonesia adalah hasil tarik menarik antara pesantren sebagai lembaga pendidikan asli (indegenus culture/tradisional) yang sudah ada di satu sisi, dengan pendidikan Barat (modern) di sisi lain.
Apabila ditelusuri sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, maka agama Islam datang ke Indonesia dibawa oleh pedagang-pedagang dari Gujarat, disiarkan secara damai tanpa paksaan, kekerasan atau perang. Dalam penyiaran Islam pada tahun-tahun permulaan dilakukan oleh pemuka masyarakat yang dikenal dengan sebutan para wali. Para wali inilah yang berjasa mengembangkan agama Islam, terutama di Pulau Jawa, yang dikenal dengan sebutan wali songo.
Para wali menyiarkan Islam dengan cara bijaksana, kebiasaan yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat tidak sepenuhnya dihilangkan, bahkan adat istiadat dan kebiasaan itu dilindungi dan dikembangkan, disesuaikan dan diisi dengan agama Islam. Karena itu maka tidak heran apabila sampai sekarang kita masih melihat adanya adat istiadat nenek moyang yang masih melekat pada umat Islam.
Orang-orang yang kemudian masuk Islam ingin mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang ajaran Islam, orang ingin bisa mengerjakan sembahyang, bisa berdoa, bisa membaca Al-Qur�an. Dari sinilah mulai tumbuh pendidikan agama Islam, pada mulanya mereka belajar di rumah-rumah, di langgar, di mesjid dan kemudian berkembang menjadi Pondok Pesantren.
dalam perkembangan selanjutnya lembaga pesantren ini mendapatkan perhatian para sultan, sesuai dengan kedudukan tinggi para wali di mata sultan, tidak sedikit pesantren yang mendapatkan perhatian dan bantuan dari sultan. Contohnya nama Tegalsari yang merupakan hadiah sultan kepada kyai atas jasa-jasanya. Pondok Pesantren Tegalsari sampai abad ke-19 merupakan pondok terkemuka di Jawa, bahkan santrinya banyak yang berasal dari Sumatera, Kalimantan dan lain-lain.
sebagai pembuktian sejarah dapat disebutkan di sini bahwa pada waktu serombongan kapal laut yang berbendera Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Jawa pada tahun 1596, mereka melihat kenyataan bahwa di Pulau ini terdapat perguruan rakyat yang telah dipengaruhi oleh paham agama, yaitu Hindu dan Islam. Perguruan semacam itu tetap bertahan dan dalam perkembangan sejarah yang panjang, kemudian dikenal denga sebutan Pesantren atau Pondok Pesantren.
Zainuddin Labay dapat disebut sebagai tokoh pertama yang pada tanggal 10 Oktober 1915 mendirikan lembaga pendidikan Islam (Madrasah) di Padang Panjang. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pada tahun itu pula berdirilah madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang pertama di Jawa Tengah yang bernama Madrasah Muawanatul Muslimin Kenepan (M3K) di Kudus yang didirikan tanggal 7 Juli 1915, lama pelajarannya 8 tahun terdidri dari kelas 9. kelas 1 A, kelas 1 B, kemudian kelas 2 sampai kelas 6. mata pelajarannya terdiri dari pelajaran agama dan pengetahuan umum.






B.     Pengertian Madrasah Diniyah
Madrash Diniyah adalah satu lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan mampu secara terus menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang diberikan melalui system klasikal serta menerapkan jenjang pendidikan.
Madrasah Diniyah adalah madrasah-madrasah yang seluruh mata pelajaranya bermaterikan ilmu-ilmu agama, yaitu fiqih, tafsir, tauhid dan ilmu-ilmu agama lainya. Dengan materi agama yang demikian padat dan lengkap, maka memungkinkan para santri yang belajar didalamnya lebih baik penguasaanya terhadap ilmu-ilmu agama.
Madrasah Diniyah adalah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama Islam kepada pelajar bersama-sama sedikitnya berjumlah 10 orang atau lebih, diantaranya anak-anak yang berusia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun.
Madrasah Diniyah merupakan bagaian dari sitem pendidikan formal pesantren. Madrasah Diniyah ini menjadi pendukung dan melengkapi kekurangan yang ada dalam system pendidikan formal pesantren, sehingga antara pendidikan pesantren dan pendidikan diniyah saling terkait.
Posisi Madrasah Diniyah adalah sebagai penambah dan pelengkap dari sekolah pendidikan formal yang dirasa pendidikan agama yang diberikan disekolah formal hanya sekitar 2 jam dirasa belum cukup untuk menyiapkan keberagaman anaknya sampai ketingkat yang memadai untuk mengarungi kehidupanya kelak.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Madrasah Diniyah adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan pada jalur non formal, dan merupakan jalur formal di pendidikan pesantren yang mengunakan metode klasikal dengan seluruh mata pelajaran yang bermaterikan agama yang sedemikian padat dan lengkap sehingga memungkinkan para santri yang belajar didalamnya lebih baik penguasaanya terhadap ilmu-ilmu agama.


















C.    Sejarah Perkembangan Madrasah Diniyah
Sejarah Islam di Indonesia memperlihatkan bahwa pendidikan keagamaan di sini tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat Muslim. Selama kurun waktu yang panjang, pendidikan keagamaan Islam berjalan secara tradisi, berupa pengajian al-Qur�an dan pengajian kitab, dengan metode yang dikenalkan (terutama di Jawa) dengan nama sorogan, bandongan dan halaqah. Tempat belajar yang digunakan umumnya adalah ruang-ruang masjid atau tempat-tempat shalat �umum� yang dalam istilah setempat disebut: surau, dayah, meunasah, langgar, rangkang, atau mungkin nama lainnya.
Perubahan kelembagaan paling penting terjadi setelah berkembangnya sistem klasikal, yang awalnya diperkenalkan oleh pemerintah kolonial melalui sekolah-sekolah umum yang didirikannya di berbagai wilayah Nusantara. Di Sumatera Barat pendidikan keagamaan klasikal itu dilaporkan dipelopori oleh Zainuddin Labai el-Junusi (1890-1924), yang pada tahun 1915 mendirikan sekolah agama sore yang diberi nama �Madrasah Diniyah� (Diniyah School, al-Madrasah al-Diniyah) (Noer 1991:49; Steenbrink 1986:44). Sistem klasikal seperti rintisan Zainuddin berkembang pula di wilayah Nusantara lainnya, terutama yang mayoritas penduduknya Muslim. Di kemudian hari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan itulah yang menjadi cikal bakal dari madrasah-madrasah formal yang berada pada jalur sekolah sekarang. Meskipun sulit untuk memastikan kapan madrasah didirikan dan madrasah mana yang pertama kali berdiri, namun Departemen Agama (dahulu Kementerian Agama) mengakui bahwa setelah Indonesia merdeka sebagian besar sekolah agama berpola madrasah diniyahlah yang berkembang menjadi mad-rasah-madrasah formal (Asrohah 1999:193). Dengan perubahan tersebut berubah pula status kelembagaannya, dari jalur �luar sekolah� yang dikelola penuh oleh masyarakat menjadi �sekolah� di bawah pembinaan Departemen Agama.
Meskipun demikian tercatat masih banyak pula madrasah diniyah yang mempertahankan ciri khasnya yang semula, meskipun dengan status sebagai pendidikan keagamaan luar sekolah. Pada masa yang lebih kemudian, mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 1964, tumbuh pula madrasah-madrasah diniyah tipe baru, sebagai pendidikan tambahan berjenjang bagi murid-murid sekolah umum. Madrasah diniyah itu diatur mengikuti tingkat-tingkat pendi-dikan sekolah umum, yaitu Madrasah Diniyah Awwaliyah untuk murid Sekolah Dasar, Wustha untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan �Ulya untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Madrasah diniyah dalam hal itu dipandang sebagai lembaga pendidikan keagamaan klasikal jalur luar sekolah bagi murid-murid sekolah umum. Data EMIS (yang harus diperlakukan sebagai data sementara karena ketepatan-nya dapat dipersoalkan) mencatat jumlah madrasah diniyah di Indonesia pada tahun ajaran 2005/2006 seluruhnya 15.579 buah dengan jumlah murid 1.750.010 orang.
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan dan Peraturan Pemerintah. Madrasah Diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan agama. Madrasah Diniyah termasuk ke dalam pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap pengetahuan agama Islam.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Karena itu berarti negara telah menyadari keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di bumi nusantara ini.
Keberadaan peraturan perundangan tersebut seolah menjadi �tongkat penopang� bagi madrasah diniyah yang sedang mengalami krisis identitas. Karena selama ini, penyelenggaraan pendidikan diniyah ini tidak banyak diketahui bagaimana pola pengelolaannya. Tapi karakteristiknya yang khas menjadikan pendidikan ini layak untuk dimunculkan dan dipertahankan eksistensinya.
Secara umum, setidaknya sudah ada beberapa karakteristik pendidikan diniyah di bumi nusantara ini. Pertama, Pendidikan Diniyah Takmiliyah (suplemen) yang berada di tengah masyarakat dan tidak berada dalam lingkaran pengaruh pondok pesantren. Pendidikan diniyah jenis ini merupakan kreasi dan swadaya masyarakat, yang diperuntukkan bagi anak-anak yang menginginkan pengetahuan agama di luar jalur sekolah formal. Kedua, pendidikan diniyah yang berada dalam lingkaran pondok pesantren tertentu, dan bahkan menjadi urat nadi kegiatan pondok pesantren. Ketiga, pendidikan keagamaan yang diselenggarakan sebagai pelengkap (komplemen) pada pendidikan formal di pagi hari. Keempat, pendidikan diniyah yang diselenggarakan di luar pondok pesantren tapi diselenggarakan secara formal di pagi hari, sebagaimana layaknya sekolah formal.



D.    Tingkatan dalam Madrasah Diniyah
1.      Madrasah Diniyah Awaliyah.
Yaitu satuan pendidikan keagamaan jalur luar sekolah yang menyelenggarkan pendidikan agama Islan tingkat dasar ,dengan masa belajar 4 tahun, dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu.
2.      Madrasah Diniyah Wustha.
Yaitu satuan pendidikan keagamaan jalur luar sekolah yang menyelenggarkan pendidikan agama Islam tingkat menengah pertama sebagai pengembangan yang diperoleh pada madrasah diniyah awaliyah  dengan masa belajar 2 tahun, dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu.
3.      Madrasah Diniyah Ulya.
Yaitu satuan pendidikan keagamaan jalur luar sekolah yang menyelenggarkan pendidikan agama Islam tingkat menengah atas  sebagai pengembangan yang diperoleh pada madrasah diniyah wustha  dengan masa belajar 2 tahun, dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu








E.     Potensi dan Kelemahan Madrasah Diniyah
1.      Potensi Madrasah Diniyah.
Pada dasarnya, potensi yang ada pada Madrasah Diniyah tidak jauh berbeda dengan potensi pondok pesantren, karena kedua bentuk satuan pendidikan ini sama-sama lembaga pendidikan yang lahir, tumbuh, dan berkembang ditengah-itengah masyarakat, dan dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan murni diselenggarakan oleh swasta.
Kekuatan utama Madrasah Diniyah adalah kekennyalannya menghadapi permasalahan yang timbul. Meskipun dengan kondisi yang serba kekurangan, madrasah diniyah ini terus berkembang. Kekuatan lain yang dimiliki Madrasah Diniyah adalah keabsahannya memilih pola, pendekatan, bahkan sistem pembelajaran yang dipergunakan, tanpa terikat dengan model-model tertentu.
Eksistensi madrasah semakin dibutuhkan tatkala �jebolan� pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal ternyata kurang mampu dalam penguasaan ilmu agama. Dengan kenyataan itu maka keberadaan Madrasah Diniyah, sebagai penopang dan pendukung pendidikan formal yang ada. Selain itu diharapkan dapat mendukung pengembangan madrasah diniyah dimasa-masa mendatang. .Hal ini tampak dari semakin semaraknya kehidupan beragama, seperti terekam dalam beberapa media masa, baik media cetak maupun media elektronika.

2.      Kelemahan- Kelemahan Madrasah Diniyah
Sebagai lembaga pendidikan baik itu formal maupun non formal, pasti mempunyai kelemahan-kelemahan. Meskipun Madrasah Diniyah dan siswanya semakin meningkat dari tahun-ketahun sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berbasis pada mayarakat ini tidak berkembang dengan optimal. Sebagian besar diniyah adalah lembaga pendidikan yang melayani lapisan masyarakat yang lemah atau mereka yang membutuhkan nilai lebih dari agama. Hal ini disatu sisi menempatkan diniyah sebagai penyelamat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya terhadap pendidikan agama,  tapi di sisi lain berkembang dengan manajemen dan sumber daya pendidikan (SDM, sarana prasarana, pembiayaan,) yang lemah dan pada akhirnya berdampak pada rendahnya kualitas hasil pendidikan dan jaminan kelangsungan hidupnya. Banyak Madrasah Diniyah yang saat didirikan cukup baik perkembangannya, namun karena keterbatasan sumber daya pendidikan akhirnya mengalami penurunan.
Permasalahan pokok lain, walaupun diniyah merupakan lembaga pendidikan secara historis merupakan bagian penting dalam usaha pencerdasan rakyat, dirasakan perhatian negara dan pemerintah masih rendah. Hal ini tidak saja tampak dalam ketidak jelasan kedudukan dan pengakuan lulusan Madrasah Diniyah dalam sistem perundang-undangan tentang pendidikan nasional, tetapi juga tampak dalam substansi pelayanan/pembinaan.
Kelemahan lain yang ada pada madrasah diniyah adalah sistem pendidikan yang dimiliki lebih banyak terkesan �ala kadarnya�. Ada banyak langkah yang bisa ditempuh untuk mewujudkan model pendidikan yang ideal, antara lain: 
a.       Integralisasi sistem pendidikan Madrasah Diniyah ke dalam sistem pendidikan formal pesantren.
b.      Penerapan menejemen pendidikan secara benar dalam Madrasah Diniyah
c.       Sistem pembelajaran yang dilaksanakan harus mengacu kepada pola pembelajaran yang terpola dan berpedoman kepada �kurikulum�. 
d.      Melengkapi Madrasah Diniyah dengan media pendidikan yang sesuai.















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Zainuddin Labay dapat disebut sebagai tokoh pertama yang pada tanggal 10 Oktober 1915 mendirikan lembaga pendidikan Islam (Madrasah) di Padang Panjang.
2.      Madrasah diniyah adalah madrasah yang diselenggarakan di luar bangku pendidikan formal.
3.      Perkembangan madrasah Diniyah di Indonesia mengalami peningkatan.
4.      Tingkatan madrasah Diniyah antara lain, awaliyah, wusta dan ulya.
5.      Potesi dan Kelemahan Madrasah diniyah di berbagai segi isi pendidikan maupun saran dan prasana pendidikan yang kurang memadai.
B.     Saran
Demikianlah makalah ini kami buat kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan untuk itu kami mengharap masukan dan sarannya untuk menjadikan makalah ini seperti yang kami dan teman-teman harapkan sehingga dapat diambil manfaatnya bagi kita semua amin.







DAFTAR PUSTAKA
digilib.uinsby.ac.id/10841/5/bab%202.pdf.  ?2013.
http://didingnurarifin.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-madrasah-diniyah.html
http://kuliyyatul.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-madrasah-diniyah.html
http://pai-5d.blogspot.co.id/2010/10/potensi-madrasah-diniyyah-di-era-modern.html
http://sangit26.blogspot.co.id/2011/07/pemahaman-dan-permasalahan-madrasah.html
Shaleh Rachman Abdul. Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa. Ed. 1; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006.

Friday, October 21, 2016

Beredar Video Anak SD Melawan Ibu Guru, Miris Ngeliatnya





Tipspendidikan.site - Diambil dari situs forum.detik.com betapa mirisnya anak sekolah ini yang sudah berani melawan gurunya. Entah perkara apa yang menjadikan anak ini berani dengan gurunya.




Beredar Video Anak SD Melawan Ibu Guru, Miris Ngeliatnya
Sumber : forum.detik.com

Ini Penting yang harus Bapak Ibu Guru Ketahui





Ini Penting yang harus Bapak Ibu Guru Ketahui

Tipspendidikan.site - Jakarta, Saat ini, banyak guru sampai loncat dari satu sekolah ke sekolah lainnya mengejar target 24 jam mengajar per pekan untuk memperoleh tunjangan profesi guru (TPG). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini mengkaji regulasi beban 24 jam mengajar itu.


Baca juga :

Aduh... Gaji Ribuan Tenaga

Tuesday, October 18, 2016

Aduh... Gaji Ribuan Tenaga Honorer Terlambat Cair





Aduh... Gaji Ribuan Tenaga Honorer Terlambat Cair

Tipspendidikan.site - Gaji ribuan tenaga honorer Kabupaten Nganjuk terlambat. Jika biasanya mereka menerima gaji tiap tanggal 10, hingga minggu ketiga Oktober ini gaji mereka tidak kunjung cair.SO, salah seorang tenaga honorer, mengatakan, keterlambatan pencairan gaji tidak hanya terjadi kali ini, melainkan terulang setiap tahun. Terutama

Download Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Terbaru





Download Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Terbaru




1. Panduan Pengisian Data Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada Aplikasi Dapodik?? dapat diunduh disini


2. Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 dapat diunduh disini


Baca juga :

Download Patch Aplikasi PMP Versi 12, 13 ke Versi 14 Terbaru




Semoga bermanfaat.



Download Patch Aplikasi PMP Versi 12, 13 ke Versi 14 Terbaru



Tipspendidikan.site - Pengisian Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) memerlukan Patch atau Update ke versi 13 karena terdapat bug/kelemahan, misalnya berupa persentase penyelesaian kuis yang tidak akurat atau menjadi 0 persen setelah mendekati 100 persen.







Download Patch Aplikasi PMP Versi 12, 13 ke Versi 14 Terbaru



Selain update dapodik 2016 ke versi 2016a / 2016b, aplikasi PMP membuthkan

Monday, October 17, 2016

Mendikbud Muhajir Effendy Resmi Hentikan Penggunaan LKS





Mendikbud Muhajir Effendy Resmi Hentikan Penggunaan LKS

Tipspendidikan.site - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi menghentikan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk itu, Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang penghapusan LKS. Pasalnya, LKS dinilainya kurang efektif setelah berdiskusi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).


Baca juga :

Muhadjir Effendy: Wajibkan Guru Delapan Jam di Sekolah





Muhadjir Effendy: Wajibkan Guru Delapan Jam di Sekolah

Tipspendidikan.site - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy telah merancang kebijakan baru yang mewajibkan para guru tinggal di sekolah selama delapan jam. Ia tidak ingin lagi melihat guru pulang jam 14.00 WIB, kemudian memberikan les murid-muridnya."Belajar harus dituntaskan di sekolah," kata Muhadjir


Makalah Kewirausahaan



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunitasi sangat pesat. Banyak perusahan berlomba-lomba menjadi yang terbaik. sehingga mengeuarkan produk-produk yang  unggul daripada produk yang lain.
Salah satu kemanjuan teknologi yaitu tersebar luas bisnis pulsa yang beredar pada zaman sekarang ini. Hal tersebut membuktikan bahwa kebutuhan masyarakat akan pulsa sangat bergantung, bisa dikatakan kebutuhan sehari-hari, tanpa pulsa hidup tidak bermakna. itu kata kiasa yang cocok dengan keadaan saat sekarang ini.
Bisnis pulsa merupakan salah satu bisnis yang sedang eksis pada saat ini. Bisnisnya tersendiri tidak membutuhkan modal banyak dan cukup menguntungkan sehingga banyak diminati oleh pebisnis pemula yang tidak mempunyai banyak modal.
Mulai dari pekerja, ibu rumah tangga bahkan para pelajar yang ingin menambah uang jajan mereka untuk di tabung. Dengan syarat yang mudah dan modal yang tidak terlalu besar, siapapun dapat menjalankan bisnis jual beli pulsa elektrik ini.
oleh karena itu, penulis akan membahas tentang seputar bisnis pulsa tersebut.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pulsa?
2.      Apa istilah-istilah dalam bisnis pulsa?
3.      Bagaimana perbedaan master dealer dan agen pulsa?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk menegetahui pengertian bisnis pulsa.
2.      untuk menegtahui istilah-istilah dalam bisnis pulsa.
3.      Untuk mengetahui perbedaan master, dealer dan agen pulsa.
D.    Manfaat Penulisan
Dapat dijadikan sebagai referansi, acuan untuk penulisan selanjutnya serta menambawah wawasan kita tentang bisnis pulsa itu sendiri.












BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Pulsa
Pulsa adalah media penghubung untuk komunikasi, baik komunikasi jarak dekat maupun jarak jauh. Definisi Pulsa juga dapat diartikan sebagai alat perhitungan atau sistem perhitungan dalam menentukan tarif pelanggan. Fungsi Pulsa adalah sebagai satuan biaya untuk melakukan komunikasi/telepon, mengirim pesan short message service, chating, messenger dan bahkan untuk bermain game online. Saat ini, di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Pulsa juga berfungsi untuk pembayaran listrik.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pulsa adalah: 1 : �denyut nadi yg terjadi krn detak jantung; 2 tegangan atau arus yg berlangsung beberapa lama berbentuk segi empat atau gelombang sinus; 3 satuan dl perhitungan biaya telepon; 4 Mus rangkaian denyutan berulang secara teratur yg terasa dl musik, jika pu�lsa itu terdengaran disebut ketukan�
Mengacu pada KBBI terdapat 4 makna yang berbeda, tentu tergantung dari penempatan kata dan penggunaan kata nya. Yang pertama ialah denyut Jantung, jauh dari arti yang kita ingin cari, lalu yang kedua ialah tegangan atau arus, melenceng dari konteks bahasan kita. Nah yang ketiga pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon, arti yang ketiga ini lah yang paling mendekati. Jadi dapat disimpulkan menurut KBBI pulsaadalah Satuan Perhitungan Biaya Telepon.
Mari kita sudah dapat satu petunjuk arti dari bahasan diatas, lalu apakah itu berarti yang sering kita sebut pulsa adalah biaya? Lalu kenapa kita malah membeli biaya? Mari kita bahas sedikit demi sedikit.
�Bang beli pulsa simPATI yang 5.000 ya�. Jjika kita mengacu pada KBBI arti kalimat disamping menjadi �Bang beli satuan biaya perhitungan telepon yang 5.000 ya� sekilas terlihat lucu tapi itulah kenyataannya. Lalu apa yang terjadi? apakah KBBI salah mengartikannya? Tentu tidak, karena yang terjadi di masyarakat kita ini ialah salah kaprah pengertian pulsa sebenarnya, tentu yang dimaksud pada kalimat di atas ialah voucher dan voucher inilah yang berwujud fisik bukan satuan biaya-nya, kalau kata bahasa �londo-nya� adalah prepaid credit, kredit prabayar yang digunakan untuk menggunakan layanan suatu provider.
Pada kemunculannya pertama kali, para provider di Indonesia menggunakan istilah Voucher Isi Ulang karena memang tujuannya mengisi ulang kembali kredit kita pada akun nomor prabayar yang kita gunakan. Alih-alih mensosialisasikan kata tersebut menjadi kata baku untuk pembelian kredit para pelanggan prabayar-nya, para provider justru beralih menggunakan istilah pulsa yang disama-artikan dengan Voucher Isi Ulang :). itulah kekuatan dari perubahan kebudayaan yang memang mengatur sebagian besar hidup kita, sehingga mau tidak mau provider Indonesia lebih memilih kata pulsa daripada Voucher Isi Ulang dengan pertimbangan lebih familiar di masyarakat kita.


B.     Istilah-istilah dalam Bisnis Pulsa
Istilah master pulsa. Pangkat seorang master berada diatas dealer pulsa dan agen pulsa. Karena kedudukannya tinggi, seorang master dapat merekrut tidak hanya agen namun juga dealer. Jumlah yang direkrut dapat berkisar dari 1 sampai 5 atau bahkan lebih. Keuntungan yang akan didapat seorang master adalah 2 kali lebih banyak dari dealer atau bahkan lebih. Kenapa bisa begitu? Misalkan saja untuk satu dealer yang direkrut, ada 5 agen yang juga direkrut. Anda akan ikut mendapatkan 100% bonus dari hasil yang didapatkan oleh dealer yang sudah direkrut. Hal ini pastinya sangat menguntungkan. Tetapi biaya pendaftaran dan deposit yang dibutuhkan untuk menjadi seorang master itu sendiri tidaklah kecil. Biayanya sekitar 3 kali lipat seorang dealer.
Agen pulsa adalah yang bertindak sebagai penjual pulsa, dan tidak lebih atau kurang dari itu. Karena itu, keuntungan yang dapat diraup seorang agen hanya terbatas. Semua keuntungan berasal dari pendapatannya dalam menjual pulsa. Pendaftaran untuk menjadi agen hanya memerlukan biaya yang sedikit, alias murah.







C.     Perbedaan Master dealer dan Agen Pulsa
Master dealer memiliki perbedaan dalam pendaftaran jumlah deposit dibandingkan dengan agen pulsa. Untuk menjadi seorang master dealer minimal deposit adalah sekitar Rp. 500.000. Seorang master dealer dapat mendaftarkan seseorang untuk menjadi agen pulsa. Keuntungan lain menjadi seorang master agen adalah harga pulsa yang diberikan oleh supplier pulsa adalah harga pulsa khusus untuk master dealer. Kemudian seorang master dealer dapat mensetting keuntungan yang diperoleh saat agen di bawahnya melakukan transaksi jual beli pulsa. Keuntungan tersebut diakumulasikan menjadi keuntungan kredit saldo master dealer di awal bulan.
Menjadi seorang master dealer  juga mendapatkan keuntungan lain yaitu dapat melihat cek  harga secara online, status produk secara online, saldo master dealer, saldo agen di bawahnya, status transaksi yang di lakukan dan melihat komisi yang telah di dapatkan. Demikianlah beberapa keuntungan yang di dapat dengan menjadi master dealer.
Sedangkan Seorang agen pulsa dapat di daftarkan oleh master dealer, namun agen pulsa tidak bisa mendaftarkan agen lain. Minimal deposit seorang agen pulsa adalah sekitar Rp. 100.000-Rp.500.000. Seorang agen pulsa tidak dapat melakukan transfer deposit kepada sesama agen. Keuntungan yang di dapat oleh seorang agen pulsa adalah agen pulsa dapat melihat cek saldo secara online, status produk secara online dan status transaksi yang telah di lakukan. Saldo agen pulsa tidak akan hangus jika tidak terpakai.
Begitulah perbedaan antara master dealer dengan agen pulsa, masing-masing memiliki kelebihan. Semua tergantung pilihan untuk berbisnis jual beli pulsa dengan menjadi master dealer atau cukup menjadi agen pulsa. Keduanya memiliki potensi meraih keuntungan yang sama jika dijalankan dengan baik. Selain itu, keduanya memiliki jam bekerja yang fleksibel dan bisa di jalankan kapan saja.

















BAB III
PENUTUP
A.     Simpulan
1.      Pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon yang kita bayar di depan (prabayar) untuk dapat menggunakan layanan dari suatu provider [/notice] Provider akan memotong kredit kita sesuai dengan biaya pemakaian layanan.
2.      Istilah-istilah bisnis pulsa:
a.    master pulsa adalahPangkat seorang master berada diatas dealer pulsa dan agen pulsa. Karena kedudukannya tinggi, seorang master dapat merekrut tidak hanya agen namun juga dealer.
b.    Agen pulsa adalah yang bertindak sebagai penjual pulsa, dan tidak lebih atau kurang dari itu.
3.      Master dapat merekrut agen pulsa sedangkan agen tidak dapat merekrut agen yang lain hanya melakukan penjualan saja.
B.     Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.





DAFTAR ISI
http://triviji.com/2014/05/18/pengertian-master-dealer-server-pulsa/
http://tugasakhiramik.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-pulsa_1088.html
http://pojokpulsa.co.id/pulsa/
http://www.pulsaid.com/2014/11/pengertian-agen-pulsa-dealer-pulsa-dan.html
http://www.pulsaid.com/2014/12/perbedaan-master-dealer-pulsa-elektrik.html