Friday, March 27, 2015

MAKALAH KONSEP SISTEM INFORMASI



MAKALAH KONSEP SISTEM INFORMASI

 




DISUSUN OLEH




ANDRIANSYAH FAHRUL (21114163)
PRASETYO ADITYA PRATAMA (28114486)
MUHAMMAD ANDRI FIRZA (21114086)


KELAS : 1KB10












 UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL������������������������.i
DAFTAR ISI����������������������..����.ii
BAB 1 PENDAHULUAN����������������..���..1
Latar belakang�����������������������.1
BAB II PEMBAHASAN��������������������.2
1.      Pengendalian Dalam Sistem�����������������2
A.      Pengendalian Umpan Balik Negatif��������������.2
B.      Pengendalian Umpan Balik Positif���������������.2
C.      Loop Tertutup dan Terbuka�������������������.4
2.      Hukum Variasi Kebutuhan  (Low Of requisite variety)���������4
A.    Filtering / Penyaringan ��������������������..5
B.     Metode Memberikan sistem  tanggapan pengendalian yang memadai��..6
BAB III KESIMPULAN�������������������.7
KESIMPULAN�������������������������7
DAFTAR PUSTAKA����������������������.7





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Konsep Dasar Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 

Konsep Dasar Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya .


 BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengendalian dalam system

Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali  akan beroperasi dalam batas  toleransi yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku �hukum variasi kebutuhan pengendalian�. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
suatu ukuran prestasi aktual.
suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.

A.    Pengedalian Umpan Balik Negative

Pengedalian dalam sebuah sistem pada dasr berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroprasi dalam batas toleransi yang ditentukan. Sebagai contoh, sebuah sistem produksi automatis adalah terkendali bila masukan bahan dn enerii standart , dan dengan prensentase ketidak sempurnaan dalam batas yang diijinkan. Sebuah sistem yang tak terkendali akan berfungsi diluar batas yang di tentukan karena mekanisme pengaturan tidak bekerja. Pengandalian dengan memakai umpan balik negative biasanya melibatkan empat unsur :
1.         Sebuah ciri/kerakteristik atau kondisi yang harus dkendalikan . ciri atau kondisi harus dapat diukur dari beberapa keluaran.
2.         Sebuah sensor untuk mengujur ciri atau kondisi.
3.         Sebuah unit pengedali yang membandingkan pengukuran dengan suatu standart bagi ciri atau kondisi tersebut.
4.         Sebuah alat penggerak yang menjalankan suatu isyarat masukan korektif pada pengolahan.

Unsur-unsur ini tampak sebagai diagram Gambar 8-9. Sebuah contoh paling umum adlah termostat dan sistem penghangat. Termostat mengukur termperatur udara (hasil sistem penghangat) dan membandingkanya dengan kedudukan termostat. Bila temperature turun dibawah kedudukannya(standart). Termostat akan menghidupkan pemanas. Yang menyebabkan penambahan panas. Sebuah contoh keorganisasian adalah penggunaan sebuah anggaran sebagai standart dan penerapan berbagai tekanan keorganisasian (termasuk menghentikan karyawan) untuk Mempertahankan pendapatan  dan biaya agar tidak banyak menyimpang dari anggaran. Pengawasan dan operasi sebuah sistem dapat menanbah pengalaman sehingga sistem mencapi suatu keadaan mantap diman hanya timbul sedikit penyimpangan tak terduga terhadap standart. Tetapi, dengan berubahnya/timbulnya gangguan (penggantian personalia, pergantian penyelia, kebijakan pembayaran baru jenis dokumen baru) akan menybabkan , sistem bergeser lagi. Bila umpan balik negative dan sistem penyesuaian bekerja. Sistem akan bekerja stabil atau mantap kembali.
B.      Pengedalian Umpan Balik positif

   Umpan balik positif (positive feedback). Menambahkan kekuataan arah gerak sistem . jadi umpan balik positif menyebabkan  sistem mengulai atau memperbesar penyesuaian atau kegiatan , sebagai contoh. Seorang penyedia pemograman mungkin pernah mencoba pengguunaan strutur program modular. Setelah menerapkan nya pada sebuah proyek kecil dan berhasil cukup baik (umpa balik positip), penyelia tersebut mencoba pada sebuah proyek besar, dan lagi brhasil baik. Ia akan meneruskan hal ini sehingga semua pemmograman dilakukan secara ini (suatu keadaan mantap) atau hingga menentukan proyek yang cara ini tidak baik sehingga mengghasilkan umpan balik negative.
Umpan balik dimana sistem mengubah oprasinya bukanlah satu satunya penyesuaian yang dapat dipakai pada sisitem keorganisian . dalam menanggapi umpan balik oraganisasi dapat mengubah standart nya . karena oragnisasi bersifat menuju tujuan dan mengorganisasi diri . maka perubahaan tujuan dapat memnyebabkan perubahan dalam sistem untuk mencapainya.

C.    Loop Tertutup atau Terbuka

   Loop pengendali umpan balik sering digolongkan sebagai tertutup atau terbuka. Sebuah loop pengendali tertutup adalah sebuah pengendali automatis seperti sebuah temostat atau pengolahan yang dikendalikan oleh computer. Hamper sama dengan sebuah sistem tertutup yang dipisahkan sama dengan sebuah sistem tertutup yang dipisahkan dari gangguan (disturbance) lingkungannya. Sebuah loop umpan balik tertutup dipisah dari gangguan dalam loop pengendalian.Sebuah loop pengendalian terbuka adalah loop dengan gangguan acak (random disturbance), seperti yang berhubungan dengan elemen pengendalian manusia. Ada berbagai variasi antara kedua ekstrim ini. Dengan lain perkataan. Pengendalian manusia cenderung menjadikan sebuah sistem tertutup. Karena itu sistem manusia/mesin adalah suatu upaya untuk memanfaatkan sifat terbaik keduanya untuk menjadikan sebuah sistem tertutup.

2.      Hukum  Variasi Kebutuhan  (Law of Requisite Variety)
Salah satu gagasan dasar teori pengendalian sistem adalah kebutuhan akan variasi kebutuhan untuk pengendalian. Disini ada berbagai rumusan yang cermat. Tetapi pemahaman akal yang sehatnya adalah bahwa untuk mengendalikan setiap keadaan unsur sitem yang mungkin. Harus ada keadaan pengadalian yang berkaitan. Untuk mengendalikan seratus keadaan unsur sitem. Harus ada seratus keadaan pengendalian yang berbeda. Ditinjau dari sudut lain, harus ada setidaknya sama banyak variasi pengendalian diterapkan dengan banyaknya cara sistem lepas dari kendali. Ini juga berarti bahwa pengendali (controller) sebuah sistem harus mampu menerima infrormasi keluaran setiap unsur dan meneruskan setiap variasi masukkan pengendalian kembali pada setiap elemen sistem. Ini membutuhkan penanganan informasi berjumlah besar dan kapasitas saluran yang besar pula. Dalam istilah keorganisasian, seorang manajer yang ingin mengendalikan sebuah sediaan yang terdiri dari 10.000 satuan barang harus mampu menerima informasi terperinci untuk setiap variasi yang mungkin untuk keadaan setiap satuan barang. Ini berada diluar kemampuan seseorang dalam arti kapasitas saluran untuk menerima dan meneruskan data dan dalam kemampuan mengolah untuk menerbitkan berbagai tanggapan pengendalian.Manajer tadi mengangani hal ini dengan membagi sistem atas subdivisi dan menugaskan seorang bawahan untuk meengendalikan subdivisi tersebut. Setiap bawahan dilengkapi dengan aturan keputusan untuk menciptakan berbagai tanggapan yang di butuhkan bagi pengendalian sediaan yang ditugaskan.Sebuh contoh sistem tanpa variasi kebutuhan akan menerapkan konsep ini:
Sebuah perusahan pembikin alat-alat berat mendadak mendapatkan sediaan barang baki dan barang setengah jadinya meningkat. Tetapi pada saat yang sama, mengalami penurunan penjualan dan produksi. Sistem nya telah menjadi tak terkendali. Penyebabnya dilacak sampai pada analis bahan yang membuat keputusan sediaan detail. Mereka dibekali aturan keputusan untuk memesan.membatalkan dan sebagainya. Dalam keadaan normal. Mereka tidak memiliki aturan atas bagaimana menangani sediaan bila produksi menurun dan sebagian produksi dibatalkan.
A.    Penyaringan (Filtering)
   Penyaringan sering dipakai untuk masukkan sistem dan dalam umpan balik. Sebuah penyaringan pada dasarnya adalah sebuah unsur sistem yang menahan masukan tertentu dan meloloskan lainya untuk memasuki sistem. Penyaringan oli sebuah mobil membiarkan oli masuk tetapi menahan partikel logam dan sebagainya. Penyaringan dapat dipakai untuk:
1.      Mengurangi jenis masukkan. Sebagai contoh, Sekretaris direktur organisasi bertindak sebagagai sebuah penyaring untuk memisahkan jenis surat  tertentu (missal keluhan produk oleh pelanggan) pada direktur dan hanya meloloskan jenis surat yang benar membutuhkan kebutuhan direktur.
2.      Mengurangi banyaknya informasi. Sebuah sistem umpan balik menyebabkan sistem tersebut menimbulkan tanggapan korektif. Tetapi mungkin tidak dikehendaki bahwa sistem tanggapan terhadap penyimpang kecil. Sebuah penyaringan dipakai untuk menghapuskan umpan balik yang tidak mencapai batas yang tidak membutuhkan koreksi. Laporan pengecualian dalam industry yang hanya meliputi butir-butir yang membutuhkan penganan (semua lainya dianggap berada dalam batas pengendalian) merupakan contoh sebuah penyaringan.
B.     Metode Memberikan Sistem Tanggapan Pengendalian Yang Memadai
Bagi perancang sistem informasi, hokum variasi kebutuhan berarti dalam sistem yang akan dikendalikan,tiap pengendali (manusia atau mesin) harus dilengkapi dengan:
1.      Tanggapan pengendalian yang cukup ( apa yang harus dilakukan pada setiap kasus)
2.      Aturan keputusan untuk menimbulkan semua tanggapan pengendalian yang mungkin.
3.      Wewenang untuk menjadi sebuah sistem yang berdiri sendiri agar dapat menimbulkan tanggapan pengendalian
      Menyebutkan saty persaty tanggapan yang mungkin timbul hanya dimungkinkan dalam kasus sederhana. Sekalipun aturan keputusan bekerja dengan baik, tetapi untuk mencakup semua dalam sistem terbuka tetap sulit. Sistem terbuka yang dikendalikan oleh computer tidak cukup layak karena hokum variasi kebutuhan ini. Pemecahanya adalah dengan menggunakan manusia/mesin dimana computer memakai aturan keputusan untuk menimbulkan tanggapan pengendalian atas kasus yang mungkin dan seorang manusia yang mengambil keputusan untuk menimbulkan tanggapan pengendalian yang tak terduga

 
 


 




 BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN

Dari berbagai Penjelasan diatas, mulai dari pengertian dan bagaimana sebuah sistem informasi berbasis Digital Shop bekerja, kerangka sebuah sistem dapat berjalan sesuai dengan prinsip dan kebutuhan yang telah didesain oleh sebuah Perusahaan ataupun toko yang akan menjual barangnya. Dan juga kebutuhan Customer yang sudah sangat kompleks, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem belanja tidak hanya dapat dilakukan dengan mendatangi toko yang menjual produk yang dibutuhkan tetapi dapat memesan langsung dimana saja hanya dengan mengakses sistem Digital Shop toko yang diinginkan dengan menggunakan internet yang saat ini sudah sangat memasyarakat. Sehingga Konsumen pun dapat dimudahkan dalam berbelanja dan langsung dapat mencari produk yang tersedia. Dan bagi Pihak toko pun dapat menerima keuntungan lebih dengan menggunakan sistem Digital Shop yaitu modal promosi dan operasional dapat ditekan semaksimal mungkin. B.

Saran Dalam perumusan perancangan sistem diatas dapat dikatakan bisa dijalankan namun mungkin masih ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi, hal ini menjadi hak dari para pembaca ataupun penyimak Makalah ini, dengan demikian maka kami sangat menerima pertanyaan maupun perbaikan sehingga perancangan Sistem ini dapat disempurnakan dengan baik.
 
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:
Abdul . (2002). Pengertian-Pengertian Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
elearning.gunadarma.ac.id/...sistem.../bab8-konsep_sis